Pengalaman Karantina Pasca Penerbangan Ke Indonesia - Januari 2021


Berhubung beberapa teman menanyakan lebih lanjut tentang detail pengalaman karantina saya setelah tiba di Indonesia dari Belanda, saya putuskan untuk menuliskan pengalaman saya. Semoga bermanfaat untuk teman2 yg akan pulang atau sedang menimbang2 untuk pulang. 😊 


Seperti yang sudah diketahui, saya sedang menjalani karantina wajib 5 hari dari pemerintah di sebuah hotel di pusat kota Jakarta. Seluruh biaya karantina, termasuk PCR, ditanggung oleh pemerintah (karena saya tidak memilih hotel, jadi pasrah aja ditaruh dimana). Kalau ingin memilih hotel, bisa saja, silakan cek di list yang ditetapkan pemerintah. Konsekuensinya bayar sendiri  biayanya ya. 


Setiba di tempat karantina, peserta langsung diberikan pengarahan dan dilakukan registrasi. Setiap 1 orang peserta mendapat 1 kamar sendiri selama 5 hari. 


Peserta tidak diizinkan untuk keluar kamar jika tidak sangat penting, termasuk berinteraksi dengan peserta karantina yang lainnya dan menerima tamu dari luar (termasuk keluarga). Bagaimana jika ingin menitip barang atau ada titipan barang? Bisa saja dilakukan, tetapi melalui resepsionis. Jadi betul2 meminimalisir kontak dengan orang lain. 

Selama di lokasi karantina, protokol kesehatan diterapkan. Saya juga menggunakan masker di dalam kamar. 


Setiap hari, peserta mendapat jatah makan 3X sehari juga minum (air mineral) dari hotel. Makanan akan diletakkan di depan kamar dan petugas akan mengetuk pintu kamar sebagai pemberitahuan. Kalau sudah selesai, barang2 juga diletakkan di depan kamar. Menu makannya sbb: nasi, sayur, protein (daging/telur), buah potong, dan sirup. Kalau peserta ingin makanan lebih, bisa memesan melalui gojek dan dititipkan di resepsionis. Peserta juga mendapat jatah loundry maksimal 5 baju/hari. Amenities juga sudah disediakan oleh pihak hotel. Semua aman terkendali. Selama karantina tidak ada petugas hotel yg masuk ke kamar untuk membersihkan, jadi peserta membersihkan sendiri kamarnya. 


Pada hari kedua dan keempat karantina dilakukan tes PCR untuk semua peserta. Satu per satu dipanggil melalui telp untuk dites. Tes juga dilakukan di hotel, jadi petugasnya yang datang. Hasil tes diumumkan dua hari sesudahnya. Kalau tes PCR pertama negatif, peserta boleh tetap tinggal di hotel, tapi kalau hasil positif, peserta akan langsung diantar untuk di rawat di Wisma Atlet. Begitu juga kalau hasil tes PCR kedua positif. Jika hasil tes kedua negatif, peserta diperbolehkan untuk check-out dari hotel dengan dibekali health clearence dari pihak karantina kesehatan. Surat keterangan ini nanti dilaporkan kepada puskesmas terdekat dengan tempat tinggal peserta. Bagaimana jika peserta harus menempuh perjalanan ke daerah lain? Health clearence ini juga dibawa dan dilakukan isolasi mandiri setiba di daerah tujuan. 


Berdasarkan info dari petugas karantina kesehatan, ada kejadian hasil tes peserta di hari kedua menjadi positif, padahal hasil tes pertama negatif. Hal ini dimungkinkan bila peserta berinteraksi dengan orang yang positif selama karantina. Jadi betul2 disarankan membatasi kontak selama karantina. 


Demikian sedikit cerita sepanjang karantina. Pada dasarnya karantina 5 hari aman2 dan baik2 saja kok. Dianggap aja sebagai staycation, apalagi ini untuk kebaikan bersama. 😁 Tes PCR juga tidak menyakitkan, kalau tahu triknya. Setelah melalui 4 kali PCR, saya menemukan cara paling nyaman untuk PCR adalah dengan bernafas melalui mulut saat tindakan dilakukan 😁



Semoga catatan ini membantu ya! Tetap sehat dan semangat!


Thamrin, Jakarta, 23 Januari 2021

@idprimasari

Comments

Popular Posts